Terkadang kita lupa dan tak sadar seakan-akan kita hidup didunia ini untuk selamanya, kita terlena akan kenikmatan dan keindahan dunia melenakan, padahal kita tahu kehidupan ini hanya sementara dan suatu saat kita harus meninggalkannya kembali pada sang pencipta, harta
pangkat jabatan dan anak yang kita banggakan selama didunia tak dapat menolong sedikitpun, bahkan kita akan ditanya darimana harta itu kita dapat dan untuk apa digunakan begitu pula dengan pangkat jabatan semuanya akan dimintai pertanggungjawaban.
Allah emnguji hamba-hambanya dengan kesulitan dan kesenangan, namun kebanyakan manusia tidak lulus ketika diuji dengan ujian berupa kesenangan, mereka terlena dan larut dalam kesenangan itu hanyut dalam dosa hati mereka menjadi mati dan cahaya kebenaran tak bisa masuk dan menerangi hati mereka dan akhirnya hanya penyesalan ketika waktu mereka didunia telah berakhir.
Tentu kita tak ingin akhiran hidup kita seperti itu lebih baik kita menyesal selama masih didunia daripada kita menyesal disana, apapun yang Allah berikan kepada kita entah itu kemudahan ataupun kesulitan hendaknya hal itu jangan sampai membuat kita lupa dan jauh darinya, karena sejauh apapun dia dari Tuhannya pada suatu saat dia akan merasa butuh akan kehadiran Tuhannya, karena itu merupakan fitrah kita sebagai manusia dan sebagai hamba.
Semoga renungan ini mampu mengingatkan kita akan hakikat dan tujuan hidup kita didunia ini, menjadi hamba dan khalifah yang suatu saat akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.
Semoga coretan ini bermanfaat bagi saya dan anda sekalian