Kelancaran Rejeki tak di tentukan oleh status


Orang tua yang melahirkan merawat dan membesarkan kita, tentunya berharap kelak kita anak-anaknya akan menjadi orang yang sukses dan bahagia dalam kehidupannya, berharap kehidupannya lebih baik dari kedua orang tuanya, semua orang tua tentunya kurang lebih punya harapan yang sama untuk keberlangsungan kehidupan anak-anak mereka.

Dengan segala cara mereka mempersiapkan segala sesuatunya yang terbaik untuk masa depan anak-anak mereka, mereka memilihkan sekolah yang terbaik, sekolah favorit kalau bisa, tabungan pendidikan untuk menunjang biaya belajar anak-anak telah mereka siapkan jauh-jauh hari sebelum si anak dilahirkan, dengan harapan kelak apabila dia besar nanti, si anak mendapatkan pekerjaan yang enak dengan gaji yang tinggi.

Itulah potret kehidupan yang ada dalam kehidupan kita potret orang tua yang kahwatir akan masa depan anak-anak mereka, khawatir jika anak-anak mereka hidup dalam kesusahan apabila dia tidak menjadi sarjana komputer, khawatir jika anak mereka tidak menjadi sarjana ekonomi dan lain sebagainya, jika kita melihat dai fenomena diatas kita dapat melihat kekhawatiran orang tua yang wajar dan bahkan kadang kita memikirkan jika kelak kita punya anak nantinya.

Memang hal yang sangat wajar jika muncul kekhawatiran seperti itu, namun ada satu hal yang kita tidak boleh lupa bahwa rejeki tidak ditentukan oleh seberapa tinggi status pendidikan yang dia punya atau seberapa tinggi jabatan yang di pegang oleh seseorang memang itu adalah faktor dari sekian persen yang menentukan lancar tidaknya rejeki seseorang, pada hakikat sesungguhnya Allahlah yang menentukan segalanya, baik itu rejeki jodoh atau yang lainnya, memang sudah hukum alam jika sesorang bekerja maka dia akan mendapatkan hasil dari apa yang dia usahakan, tapi jika hukum alam itu kita satukan dengan kuasa tuhan sang maha pemberi rejeki maka insya Allah kita akan dicukupkan akan rejeki.

Dengan kata lain kita berusaha tidak lupa ibadah kita perkuat, maka insya Allah rejeki kita akan dicukupkan bukan dibanyakkan karena apalah rejeki yang banyak tapi kita tidak pernah merasa cukup daengan apa yang Allah baerikan kepada kita, karena sudah merupakan sifat dasar manusia jika mendapatkan satu tambang emas maka dia akan mencari tambang emas yang kedua ketiga dans etrusnya.

Semoga menjadi bahan renungan sebuah tulisan tak berarti dari orang biasa.

Subscribe to receive free email updates: